Kamis, 02 April 2009

Serba - Serbi Etnis Tionghoa di Indonesia

Suku bangsa Tionghoa di Indonesia adalah satu etnis penting dalam percaturan sejarah Indonesia jauh sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Setelah negara Indonesia terbentuk, maka otomatis orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia haruslah digolongkan menjadi salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia setingkat dan sederajat dengan suku-suku bangsa lainnya yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tionghoa di Indonesia merupakan keturunan dari leluhur mereka yang berimigrasi secara periodik dan bergelombang sejak ribuan tahun lalu. Catatan-catatan literatur Tiongkok menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuna di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya.

Orang Tionghoa di Indonesia terbiasa menyebut diri mereka sebagai Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka). Sedangkan dalam dialek Mandarin disebut Tangren (Hanzi: 唐人, bahasa Indonesia: Orang Tang). Ini sesuai dengan kenyataan bahwa orang Tionghoa Indonesia mayoritas berasal dari Tiongkok Selatan yang menyebut diri mereka sebagai orang Tang, sedangkan Tiongkok Utara menyebut diri mereka sebagai orang Han (Hanzi: 漢人, hanyu pinyin: hanren, bahasa Indonesia: Orang Han).

Bangsa Tionghoa telah ribuan tahun mengunjungi kepulauan Nusantara. Salah satu catatan-catatan tertua ditulis oleh para agamawan Fa Hsien pada abad ke-4 dan terutama I Ching pada abad ke-7. I Ching ingin datang ke India untuk mempelajari agama Buddha dan singgah dulu di Nusantara untuk belajar bahasa Sansekerta dahulu. Di Jawa ia berguru pada seseorang bernama Jñânabhadra.

Kemudian dengan berkembangnya negara-negara kerajaan di tanah Jawa mulai abad ke-8, para imigran Tionghoapun mulai berdatangan. Pada prasasti-prasasti dari Jawa orang Tionghoa disebut-sebut sebagai warga asing yang menetap di samping nama-nama sukubangsa dari Nusantara, daratan Asia Tenggara dan anakbenua India. Dalam prasasti-prasasti ini orang-orang Tionghoa disebut sebagai Cina dan seringkali jika disebut dihubungkan dengan sebuah jabatan bernama Juru Cina atau kepala orang-orang Tionghoa.

Asal kata

Tionghoa adalah istilah yang dibuat sendiri oleh orang di Indonesia berasal dari kata zhonghua dalam bahasa mandarin. Zhonghua dalam dialek Hokkian dilafalkan sebagai Tionghoa.

Wacana Cung Hwa setidaknya sudah dimulai sejak tahun 1880, yaitu adanya keinginan dari orang-orang di Tiongkok untuk terbebas dari kekuasaan dinasty dan membentuk suatu negara yang lebih demokratis dan kuat. Wacana ini sampai terdengar oleh orang asal Tiongkok yang bermukim di Hindia Belanda yang ketika itu dinamakan Orang Cina, diduga panggilan ini berasal dari kosa kata "Ching" yaitu nama dari Dinasti Ching yang berkuasa. Orang asal Tiongkok ini yang anak-anaknya lahir di Hindia Belanda merasa perlu mempelajari kebudayaannya termasuk bahasanya, maka oleh sekelompok orang Tionghoa di Hindia Belanda pada 1900 mendirikan sekolah dibawah naungan suatu badan yang dinamakan "Tjung Hwa Hwei Kwan", yang kalau di lafal Indonesiakan menjadi Tiong Hoa Hwe Kwan (THHK). THHK dalam perjalanannya bukan saja memberikan pendidikan bahasa dan kebudayaan Tiongkok tapi juga menumbuhkan rasa persatuan orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda, seiring dengan perubahan istilah Cina menjadi Tionghoa di Hindia Belanda.

Jumlah populasi Tionghoa di Indonesia

Tidak ada data resmi mengenai jumlah populasi Tionghoa di Indonesia dikeluarkan pemerintah sejak Indonesia merdeka. Namun perkiraan kasar yang dipercaya sampai sekarang ini adalah bahwa jumlah suku Tionghoa berada di antara 4% - 5% dari seluruh jumlah populasi Indonesia.

Dalam sensus penduduk pada tahun 2000, ketika responden sensus ditanyakan mengenai asal suku mereka, hanya 1% dari jumlah keseluruhan populasi Indonesia mengaku sebagai Tionghoa.

Orang-orang Tionghoa di Indonesia berasal dari tenggara Tiongkok. Mereka termasuk suku-suku:

* Hakka
* Hainan
* Hokkien
* Kantonis
* Hokchia
* Tiochiu

Daerah asal yang terkonsentrasi di pesisir tenggara Tiongkok dapat dimengerti karena dari sejak zaman Dinasti Tang, kota-kota pelabuhan di pesisir tenggara Tiongkok memang telah menjadi bandar perdagangan yang ramai. Quanzhou malah tercatat sebagai bandar pelabuhan terbesar dan tersibuk di dunia pada zaman tersebut.

Ramainya interaksi perdagangan di daerah pesisir tenggara ini kemudian menyebabkan banyak sekali orang-orang Tionghoa juga merasa perlu keluar berlayar untuk berdagang. Tujuan utama saat itu adalah Asia Tenggara dan oleh karena pelayaran sangat tergantung pada angin musim, maka setiap tahunnya, para pedagang Tionghoa akan bermukim di wilayah-wilayah Asia Tenggara yang disinggahi mereka. Demikian seterusnya ada pedagang yang memutuskan untuk menetap dan menikahi wanita setempat, ada pula pedagang yang pulang ke Tiongkok untuk terus berdagang.

Sebagian besar dari orang-orang Tionghoa di Indonesia menetap di pulau Jawa. Daerah-daerah lain di mana mereka juga menetap dalam jumlah besar selain di daerah perkotaan adalah: Sumatra Utara, Bangka-Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

* Hakka - Aceh, Sumatra Utara, Batam, Sumatra Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat,Banjarmasin, Sulawesi Selatan, Menado, Ambon dan Jayapura.
* Hainan - Riau (Pekanbaru dan Batam), dan Menado.
* Hokkien - Sumatra Utara, Pekanbaru, Padang, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa, Bali (terutama di Denpasar dan Singaraja), Banjarmasin, Kutai, Sumbawa, Manggarai, Kupang, Makassar, Kendari, Sulawesi Tengah, Menado, dan Ambon.
* Kantonis - Jakarta, Makassar dan Menado.
* Hokchia - Jawa (terutama di Bandung, Cirebon, Banjarmasin dan Surabaya).
* Tiochiu - Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat (khususnya di Pontianak dan Ketapang).

Pra kemerdekaan

Dalam perjalanan sejarah, beberapa kali etnis Tionghoa menjadi sasaran pembunuhan massal atau penjarahan seperti pembantaian di Batavia 1740, pembantaian Tionghoa masa perang Jawa 1825-1930, pembunuhan massal etnis Tionghoa di Jawa 1946-1948, peristiwa rasialis 10 Mei 1963, 5 Agustus 1973, Malari 1974 dan Kerusuhan Mei 1998.

Pembantaian etnis Tionghoa di Batavia 1740, melahirkan gerakan perlawanan dari etnis Tionghoa yang bergerak di beberapa kota di Jawa Tengah yang dibantu pula oleh etnis Jawa. Pada gilirannya ini mengakibatkan pecahnya kerajaan Mataram.

Kebangkitan nasionalisme di Hindia Belanda tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada komunitas Tionghoa. Tanggal 17 Maret 1900 terbentuk di

Jumat, 27 Maret 2009

Sejarah "How Great Thou Art"

How great thou art merupakan lagu yang masih tetap favorite hingga saat ini Kepopuleran-Nya disebabkan banyak dinyanyikan para artis Kristen atau pop, seperti Pat Bonne, Elvis Presley dan puluhan penyanyi di US. Sebenarnya di Amerika banyak orang tertarik waktu Mr. James Caldwell menyanyikannya pertama kali pada 1951. Setelah pada tahun 1951 dinyanyikan di Long Island oleh paduan suara dari London Crusade; Harringay Arena dan menjadi terkenal. Text asli dari bahasa Swewdia : "O Store Gud" ditulis oleh pendeta Carl
Booberg pada 1886, Setelah itu Billy Graham crucade memperkenalkan dan
dinyanyikan oleh alm. George Beverly Shea.
Pada bagian Reff lagu ini dinyanyikan dalam KKR penyembuhan Benny Hinn
setelah terjadi mujizat kesembuhan para penderita; sampai saat ini.
Lagu ini adalah fav dari Kathryn Kuhlman dan Benny Hinn.
( Biografi Benny Hinn )
Inspirasi didapat pada waktu terjadi halilintar yang menakutkan dan diikuti oleh sinar mentari yang cerah. Setelah itu ia mendengar kicauan burung bernyanyi yang begitu tenang pada sebuah pohon. Pendeta Carl Booberg bertelut dan memuji Tuhan dengan kerendahan hatinya. Ia mulai menulis dengan pena dalam bahasa swedia O Store Gud, nar jag den varld beskader", dalam 9 stanza . ( stanza = verse = bait )

Beberapa tahun telah berlalu Ia mengikuti suatu pertemuan di propinsi Varmland dan ia terkejut & takjub karena syair dinyanyikan dengan melodi Swedia tua oleh para peserta.
Tidak lama diterjemahkan ke Jerman oleh Manfred von Glehn . Terjemahan ini berbeda dengan text saat ini dan bernama "Wie gross, bist Du"
1925 Reverend E. Gustav Johnson of North Park College, Chicago, Illinois
menterjemahkan kata literal langsung dari bahasa Swedia dan membuat terjemahan yang disebut "O Mighty God, When I Behold the Wonder."
1927 : I. S. Prokhanoff datang keJerman dan menterjemahkan dalam bahasa
Rusia.
1933. Reverend S. K. Hine dan istri memberi ministri di Ukraine. Ia mempelajari terjemahan Rusia dari jemaat di Ukraine. Mereka ingat menyanyikan dalam duet di kegelapan, cermin dari suatu tempat yang tidak pernah diinjili, memberi kesan sesuatu yang suram angker.
Cara pemikiran lirik English asli tidak tampak dan mereka ke daerah lainnya yaitu ke Sub-Carpathian Russia . Pemikiran dalam 3 stanza memang ada , baris demi baris dan mereka masih teringat dengan terjemahan di Ukraine,
Stanza ke 4 dstnya ditulis dalam bahasa Inggris . Jadi inspirasi sebagian
dalam bahasa Rusia, terutama Awesome wonder at the sight of "all the works thy hand hath made," , sehingga stanza 1 dan kedua lebih kekehidupan di Inggris.

Reverend S. K. Hine meneruskan pekerjaan di pegunungan Carpathian sambil
membagikan alkitab.
Dan juga menterjemahkan ketiga stanza dengan lebih baik. Pada waktu perang
1939, jika perlu mereka kembali ke Inggris. Perkabaran injil melalui 3 stanza pertama, dan setelah perang selesai stanza keempat mulai ada.
Musik khas melodi Swedia kuno, dan ini khas dengan lagu2 lain seperti Day by
Day ( Blott en daag ) (kekuatan serta penghiburan )

Pada polling Christian Herald magazine, 1974, How Great Thou Art memegang
nyanyian terpopuler di US untuk klasifikasi nyanyian rohani.

Bila pendeta2 abad 19 melihat keajaiban dari halilintar , setelah teori relativitas Einstein kita melihat hal2 yang lebih besar, dan saya yakin abad 21 akan memberi kenyatan yang luar biasa asal mata rohani tidak dibutakan.
Stanza II : menceritakan keajaiban alam semesta ini tidak ada artinya dibanding Kasih Allah kepada manusia, ciptaan yang tertinggi yang dikasihinya, dengan memberi Yesus Kristus kepada kita yang berdosa , sehingga kita boleh diselamatkan .
Stanza III : Kematian bukan suatu hal yang menakutkan tetapi sukacita! Ini bagi mereka yang imannya seperti rasul Paulus . Kita belajar dari rasul Paulus yang dulu membenci dan membunuh orang Kristen, dipakai Tuhan setelah ia merasa ia bukan apa2 lagi.

Saya renungkan rasul Paulus barangkali mempunyai otak genius yang lebih dari orang-orang Yahudi lainnya, Termasuk Einstein, Freud, dll. Ia merasa pandai . Tetapi Tuhan menghajarnya dan ia berobat, menyerahkan seluruh hidupnya.
bahasa Inggris : How Great Thou Art.

Source :
http://www.mail-archive.com/jesus-net@yahoogroups.com/msg02153.html

Jumat, 27 Februari 2009

Tebakan lagi Aaahh...

Haluw2.. setelah lama tak posting, hehehe...
Gw mo posting tebakan lagi nieh, mungkin uda ada yang pernah baca, ya sekedar memberikan hiburan aja deeh. Skali lagi.. ni gw kasi tebakan yang pake logika, jadi jawabnya harus bener2 mikir.
Pertanyaan :
1. Gw punya uang 15.000 rupiah, critanya gw beli barang total harganya 7.500 rupiah.
Pertanyaannya.. berapa duit kembalian yang gw terima??

2. Suatu hari ada seorang ayah dan anaknya pergi ke supermarket untuk membeli sesuatu. Ketika mereka hendak menyebrang jalan, sebuah truck menghantam mereka. Sang ayah tewas seketika kemudian dikebumikan. Sang anak sekarat dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Setelah tiba di rumah sakit, sang dokter yang akan menangani sang anak datang dan sang dokter berteriak, "Loh! ini kan anak saya!!!"
Pertanyaannya, siapakah dokter tersebut??

3. Lebih sakit mana, cewe nglahirin apa cowo disunat??

Segitu dulu deh pertanyaan gw. Kalo udah baca jangan lupa dijawab ya..
Tiada kesan tanpa jawabanmu.

GBU all.

Rabu, 11 Februari 2009

Mengapa Sulit Mengucap Syukur

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yangdiminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Adabanyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan".

"Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini."

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia."

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu."

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini."

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang."

"Jika engkau masih bisa mencintai ... maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun."

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan."

"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa. diberkatinya kita semua.

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu ."

Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih.
"Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug'rah-Mu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi."

Jumat, 02 Januari 2009

Taun Baru.. Semangat Baru.. Hidup Baru..

Happy New Year 09...

Semangat Baru.. Hidup baru.. hehe..

wuueh.. lama ga posting lagi, mumpung lagi ada waktu y skalian aja di update. Btw page rank gw naek jadi 2 (dua) sodara-sodara, koq bisa y??
Mayan nieh..

Aahh iya.. pas update, mo ngasi jawaban bwat teka-teki logika skalian (bisa diliat disini ->Tebak-menebak dengan logika)
jawabannya adalah... (eng..ing..eng)

Keluarga yang dateng bwat makan di resto itu berjumlah 3 orang, 1 wanita/ibu sudah tua (nenek), 1 wanita/ibu yang berumur sebaya (ibu), dan 1 wanita masih muda (anak cewe gitu..)
Jadi bisa ditebak dan diartikan, bahwa akan ada 2 orang ibu dan 2 orang anak, itu tergantung dari siapa memanggil siapa.
Si nenek memanggil ibu dengan sebutan anak, si ibu memanggil anak gadis dengan panggilan anak, begitu juga sebaliknya.

So.. si pelayan ga salah kalo membawa pesanan makanannya hanya 3 porsi.

Woke... itulah jawaban untuk teka-teki nya..
Makasih bwat temen-temen yang udah komentar ngasi jawabannya. Kalo temen2 punya tebakan bisa kirimi gw, trima kasih sebelumnya.

Di Taun yang baru ini gw ingin mengubah cara hidup gw, dengan kata laen gw punya resolusi yang harus gw lakukan. Gw merasa cara hidup gw bener2 boesoek, gw ndiri udah muak ma tingkah laku gw. Pemikiran ini baru gw dapet setelah ikut outbond bareng temen2 greja kemaren, entah gimana critanya tapi ada sesuatu didalam hati gw yang memaksa gw untuk merubah cara hidup dan pandangan hidup gw.

Suatu keharusan bwat kita memenuhi janji, coz gw saat ini punya janji ma Tuhan. Tuhan udah ngasi banyak berkat ke gw, meskipun gw masih sering jatuh dalam dosa, aneh kan?? Gw jadi ngrasa malu, gw yang udah bwat jahat kayak gini koq Tuhan masih sayang ma gw. Ampun Tuhan... Maafkanlah anak Mu ini..

So.. Inilah suatu impian, harapan n target gw di taun yang baru, entah itu bisa tercapai secepatnya ato lama, yang penting gw harus melakukannya, gw harus berusaha (yang pasti minta bantuan yang diAtas tentunya).

Maaf temen2 atas perbuatan gw selama setaun kemaren, trima kasi juga bwat pengertian n teguran kalian.

Selamat Natal n Taun Baru '09....
Smoga harapan n impian kita bisa tercapai..
Ameen..